Kenapa Pindah Ke iPhone?

Kenapa Pindah Ke iPhone?

Jadi, pada artikel sebelumnya saya menuliskan alasan kenapa iPhone belum layak dibeli. Artikel tersebut dapat Anda baca di sini.

Memang benar salah satu halangan atau kendala terbesar untuk iPhone adalah implementasi Apple Pay yang belum ada sama di Indonesia secara resmi.

Di YouTube saya pernah melihat orang Indonesia menggunakan Apple Pay di salah satu merchant terkenal di Indonesia.

Tapi ternyata untuk melakukannya membutuhkan semacam trik tertentu karena memang pada dasarnya Apple Pay belum secara resmi masuk ke Indonesia.

Namun suatu ketika saya melihat video dari dari salah satu Youtuber tentang bagaimana memanfaatkan ekosistem Apple.

Salah satunya yang menarik menurut menurut saya adalah Kita bisa copy and paste antar device, baik itu MacBook dan iPhone ataupun sebaliknya.

Selama ini saya menggunakan Windows dan Android dengan menggunakan perantara Telegram untuk melakukannya.

Cukup merepotkan tapi karena tidak ada pilihan lagi,

Beli Macbook Dulu

Keinginan untuk membeli MacBook sebenarnya sudah ada sejak bertahun tahun yang lalu. Namun terdistraksi dengan berbagai macam hal salah satunya adalah PC gaming.

Lalu akhirnya saya memutuskan untuk merakit PC gaming terlebih dahulu dan main game sepuasnya.

Sampailah pada saat saya merasa game PC didominasi oleh hal-hal yang monoton, yaitu game multiplayer online dan tidak akan saya bahas di sini masalah tersebut karena akan sangat panjang sekali pembahasannya.

BACA JUGA:  Review Spark, Email Client Untuk Para Pecinta Email

Apakah Saya Bosan Main Game PC?

Tentu saja tidak. Saya sesekali masih main game multi player online seperti Overwatch.

Alasan Utama Pindah Ke Apple

Salah satu hal yang membuat saya nyaman di ekosistem Apple adalah sistem yang tertutup.

Windows dan Android itu lebih terbuka sehingga dari sisi pengembangan memang lebih canggih dibandingkan dengan Apple.

Namun, dari sisi user experience dan koneksi antar device-nya, Apple jauh lebih baik dan saya secara pribadi merasa lebih aman menyimpan data-data sensitif di Apple device karena ekosistem Apple itu tertutup. Berbeda dengan Windows dan Android.

Contoh yang paling powerful adalah copy and paste antar Apple device Dan masih banyak lagi contoh contoh lainnya.

Intinya kembali ke artikel yang saya tulis sebelumnya, Saya sendiri mempertanyakan hal tersebut pada diri saya apakah hanya karena Apple Pay belum masuk membuat ekosistem Apple menjadi tidak layak?

Menurut saya pribadi, jika menggunakan hanya satu Apple device saja, itu memang benar tidak layak. Contohnya saja hanya beli iPhone tanpa membeli MacBook atau sebaliknya.

Hebatnya, Apple memang seperti dengan sengaja menyuruh kita membeli beberapa device sekaligus agar bisa berfungsi secara maksimal dan itu memang benar.

Jadi kesimpulannya dengan belum adanya Apple Pay di Indonesia secara resmi bukan berarti ekosistem Apple itu belum layak untuk digunakan dan bukan berarti juga jauh lebih canggih dari Windows dan Android. Hanya saja memang ekosistem Apple itu lebih baik dari sisi user experience jika kita menggunakan beberapa Apple device sekaligus.

BACA JUGA:  Akhirnya Pakai Amazon Lightsail Setelah Menggunakan Vultr

Dwi Didit Prasetiyo

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *